twitterku

Pages

Selasa, 13 Maret 2012

Analisis Tindak Tutur Percakapan Siswa di dalam Kelas IX


Berbicara merupakan suatu keterampilan dalam menyampaikan pesan melalui bahasa lisan kepada orang lain. Kegiatan berbicara yang di dalamnya terdapat interaksi antara penutur dan petutur dapat dikatakan sebagai percakapan. Kegiatan berbicara seperti ini memiliki kedudukan yang penting karena tidak terlepas dari fungsi manusia itu sendiri sebagai makhluk sosial yang melakukan percakapan dalam membentuk interaksi antarpersona dalam pemeliharaan hubungan sosial di masyarakat. memberikan defenisi pada percakapan sebagai suatu aktivitas yang diatur oleh kaidah-kaidah, norma-norma, dan konvensi-konvensi yang dipelajari sebagai bagian dari proses pemerolehan kompetensi berbahasa. 


Percakapan  merupakan salah satu bentuk wacana lisan. Salah satu faktor yang mempengaruhi bentuk dan makna wacana lisan adalah peristiwa tutur. Peristiwa tutur yang dimaksud adalah peristiwa tutur tertentu yang mewadahi kegiatan bertutur, misalnya pidato, percakapan, seminar, sidang pengadilan, konferensi, acara keduri, dan lain-lain. Wacana yang dipersiapkan untuk pidato akan berbeda bentuk dan isinya dengan wacana untuk seminar. Demikian pula dengan wacana untuk acara keduri akan berbeda bentuk dan isinya dengan wacana saat konferensi.
Hymes (1964) menggunakan istilah peristiwa tutur untuk aktivitas yang secara langsung diatur oleh norma-norma dalam penggunaan percakapan. Hymes (1964) mengungkapkan bahwa peristiwa tutur itu memiliki hubungan yang erat dengan latar peristiwa. Peristiwa tutur tertentu akan terjadi dalam konteks situasi tertentu pula. Sesuai dengan konteks situasinya, suatu peristiwa tutur mungkin akan lebih tepat diantarkan dengan bahasa yang satu, sedangkan peristiwa tutur yang lain lebih cocok diantarkan dengan bahasa yang lain.
Efektivitas interaksi merupakan hal yang penting bagi guru maupun siswa agar proses belajar-mengajar berjalan lancar. Untuk mencapai efektivitas komunikasi diperlukan pemahaman terhadap berbagai faktor yang berkaitan dengan jarak dan kedekatan sosial untuk melaksanakan tindak tutur (speech act).
Tindak tutur disebutkan oleh Chaer dan Agustina (1995: 65) sebagai gejala individual, bersifat psikologis, dan keberlangsungannya ditentukan oleh kemampuan bahasa si penutur dalam menghadapi situasi tertentu. Dengan tindak tutur, guru dan siswa dapat mengembangkan pola komunikasi dalam mencapai efektivitas proses belajar-mengajar. Oleh karena itu, penutur dan petutur perlu memperhatikan prinsip kerja sama maupun kesantunan dalam bertutur. Prinsip kerja sama cenderung mengarah pada efektivitas penyampaian pesan, sedangkan prinsip kesantunan mengarah pada upaya-upaya pemeliharaan hubungan sosial dan personal dalam proses komunikasi.
Prinsip kerja sama dan kesantunan terkait dengan penerapan konvensi yang dikenal sebagai maksim. Maksim merupakan petuah atau kesepakatan yang menuntun percakapan. Penutur dan petutur diharapkan dapat bertutur dengan baik sesuai dengan pemahaman terhadap penerapan prinsip kerja sama dan prinsip kesantunan. Oleh karena itu, kerja sama sangat penting untuk menjalin komunikasi yang lancar.   
Untuk lengkapnya silahkan di download disini

0 komentar:

Posting Komentar

 

lagu

Sample text

Sample Text