twitterku

Pages

Rabu, 01 Februari 2017

KONSEP EPEMIMPINAN



By Nuruddin,M.Pd*

Pendahuluan
Istilah kepemimpinan  atau dalam bahasa inggris di sebut leadership yang berasal dari akar kata lead yang berarti mempimpin atau mengetahui. Sedangkan dalam bahasa arab disebut dengan al-Qiyadah. Kepemimpinan sangatlah identik dengan kelompok/organisasi.
Tiada organisasi tanpa pemimpin. Courtois berpendapat bahwa “kelompok tanpa pemimpin seperti tubuh tanpa kepala , mudah menjadi sesat, panic, kacau, dan anarkis”. “Sebagian besar umat manusia memerlukan pemimpin , bahkan mereka tidak menghendaki yang lain daripada itu”, demikian pendapat Yung.
Dalam beberapa pengertian organisasi ditegaskan adanya kepemimpinan salah satu factor organisasi. Misalnya pendapat Ralph Currier Davis yang menyatakan “Organization is any group of individual that is working toward some common and under leadership”.(Organisasi adalah salah satu kelompok orang yang sedang bekerja ke arah tujuan bersama di bawah kepemimpinan). John Price Jones menyatakan “In simple term. Organization is an united group of people working for a common goal, under common leadership, and with the proper tools”. (Dalam kata-kata yang lebih sederhana, organisasi adalah sekelompok yang bersatupadu bekerja untuk satu tujuan bersama di bawah kepemimpinan bersama, dan dengan alat-alat yang tepat)
Maju mundurnya organisasi, dinamis statisnya organisasi, tumbuh kembangnya organisasi, mati hidupnya organisasi, senang tidaknya orang bekerja dalam suatu organisasi, serta tercapai tidaknya tujuan organisasi , sebagian ditentukan oleh tepat tidaknya kepemimpinan yang diterapkan dalam organisasi yang bersangkutan. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa pemimpin hanya dapat menjalankan kepemimpinannya sehingga tujuan organisasi dapat tercapai sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh para bawahannya atau anggotanya, tetapi yang akan dikenal adalah pemimpin itu.


Pengertian Kepemimpinan
Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan menurut istilah pemimpin adalah orang yang mempunyai wewenang dalam pengambilan keputusan suatu organisasi. Menurut Hikmat (2009: 249), kepemimpinan adalah proses pelaksanaan tugas dan kewajiban individu. Kepemimpinan merupakan sifat dari pemimpin dalam memikul tanggung jawabnya secara moral dan legal formal atas seluruh pelaksanaan wewenangnya yang telah didelegasikan kepada orang-orang yang dipimpinnya. Owen dalam Sudarmiani (2009: 33) menyimpulkan kepemimpinan sebagai fungsi kelompok non individu, terjadi dalam interaksi dua orang atau lebih, dimana seseorang menggerakkan yang lain untuk berpikir dan berbuat sesuai yang diinginkan.

Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).

Kepemimpinan atau leadership adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerjasama sesuai dengan rencana demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dalam manajemen, bahkan dapat dinyatakan, kepemimpinan adalah inti darimanagemen.
Di dalam kenyataan, tidak semua orang yang menduduki jabatan pemimpin memiliki kemampuan untuk memimpin atau memiliki ‘kepemimpinan’, sebaliknya banyak orang yang memiliki bakat kepemimpinan tetapi tidak pernah mendapat kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam arti yang sebenarnya.
Banyak definisi kepemimpinan yang menggambarkan asumsi bahwa kepemimpinan dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang baik individu maupun masyarakat. Dalam kasus ini, dengan sengaja mempengaruhi dari orang ke orang lain dalam susunan aktivitasnya dan hubungan dalam kelompok atau organisasi. John C. Maxwell mengatakan bahwa inti kepemimpinan adalah mempengaruhi atau mendapatkan pengikut

Langkah Pemimpin Meningkat kan Kinerja Bawahannya
Ada lima tahapan yang perlu dilakukan oleh seorang pemimpin untuk meningkatkan kinerja orang-orang yang dipimpinnya:
1.   TELL : sampaikan dengan jelas apa yang harus mereka lakukan
2.   SHOW : tunjukkan caranya
3.   TRY : beri kesempatan mereka untuk mencoba
4.   OBSERVE : amati hasil yang dicapai atau proses yang dilakukan
5.   PRAISE and REDIRECT : berikan pujian yang tulus untuk setiap kinerja atau kemajuan yang dicapai, atau arahkan ke hal-hal yang menjadi kekuatan mereka jika mereka tidak berhasil dalam tugas tertentu. 

Tugas utama seorang pemimpin adalah memastikan bahwa semua orang dalam organisasinya senantiasa berupaya untuk menjadi lebih baik dan senantiasa belajar, berubah, dan bertumbuh. Ukuran yang dipakai oleh seorang pemimpin adalah apakah orang-orang yang saya pimpin menjadi lebih baik dan lebih baik setiap waktu. 


Teori Kepemimpinan
Munculnya seorang pemimpin ditimbulkan oleh bermacam-macamam hal, secara garis besar dapat disebutkan dalam tiga teori, yiatu :
1.   Teori Genetis. Teori ini menyatakan sebagai berikut :
a.    Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir jadi pemimpin oleh bakat-bakat alami yang luar biasa sejak lahirnya.
b.   Dia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga.
2.   Teori Sosial (Lawan teori genetic), yang menyatakan sebagai bertikut :
a.    Pemimpin itu harus disiapkan, dididik, dan dibentuk, tidak terlahirkan begitu saja.
b.   Setiap orang bisa menjadi pemimpin, melalui usaha penyiapan dan pendidikan, serta didorong oleh kemauan sendiri.
3.   Teori Ekologis atau Sintesis (muncul sebagai reaksi dari kedua teori tersebut lebih dahulu).
Teori ini menyatakan bahwa Seseorang akan sukses menjadi seorang pemimpin, bila sejak lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, dan bakat-bakat ini sempat dikembangkan melalui pengalaman dan usaha pendidikan; juga sesuai dengan tuntutan lingkungan/ekologisnya.

Tipe-Tipe Kepemimpinan
Pemimpin mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian sendiri yang unik dan khas, sehingga tingkah laku dan gayanyalah yang membedakan dirinya dari orang lain. Gaya atau style hidupnya ini pasti akan mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya. Dan atas dasar ini lahir pulalah apa yang disebut dengan tipe-tipe kepemimpinan, sebagai berikut :
1.   Tipe Kharismatis.
Tipe kepemimpinan di mana pemimpin memiliki daya tarik yang amat kuat. Seolah-olah dalam diri pemimpin tersebut terdapat kekuatan yang luar biasa, sehingga dalam waktu singkat dapat menggerakkan banyak pengikut. Termasuk pemimpin semacam ini misalnya: Gandhi, dan J.F.Kennedy. Kepemimpinan tipe ini adalah baik selama pemimpin berpegang teguh kepada moral yang tinggi dan hukum-hukum yang berlaku. Tipe ini memiliki kekuatan energi, daya tarik dan wibawa yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya.
2.   Tipe Paternalistik
Tipe ini adalah tipe kepemimpinan yang kebapakan, dengan sifat-sifat antara lain sebagai berikut :
a.    Dia menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan.
b.   Dia bersikap terlalu melindungi (overly protective)
c.    Jarang memberikan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan sendiri
d.   Tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk bernisiatif.
e.    Hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahannya atau pengikutnya untuk mengembangkan imajinasi, dan daya kreatifitas mereka sendiri.
f.     Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
3.   Tipe Militeristis
Tipe ini sifatnya sok kemiliter-militeran. Hanya gaya luaran saja yang mencontoh gaya militer, tetapi jika dilihat lebih seksama, tipe ini mirip sekali dengan tipe kepemimpinan otoriter. Tipe kepemimpinan militeristis berbeda dengan tipe kepemimpinan organisasi militer. Adapun sifat kepemimpinan yang militeristis antara lain adalah :
a.    Lebih banyak menggunakan system perintah/komando.
b.   Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan.
c.    Sangat menyenangi formalitas, tanda kebesaran dan lain-lain.
d.   Menuntut adanya disiplin keras dan kaku.
e.    Tidak menghendaki usul, saran, sugesti dan kritikan dari bawahan.
f.     Komunikasi hanya berlangsung satu arah.

 4.   Tipe Otokratis
Kepemimpinan Otokratis mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus dipatuhi. Pemimpinnya selalu mau berperan sebagai pemain tunggal pada a one man show. Dia berambisi sekali merajai situasi. Setiap perintah dan kebijakan ditetapkan tanpa berkonsultasi dengan bawahannya. 

5.   Tipe Laissez Fair
Tipe kepemimpinan ini Sang Pemimpin praktis tidak memimpin; dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semau sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikitpun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggungjawab harus dilakukan oleh bawahan sendiri. Dia merupakan Pemimpin Simbol dan biasanya tidak memiliki keterampilan teknis.
6.   Tipe Demokratis
Tipe ini adalah tipe kepemimpinan yang berorientasi pada manusia, dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggungjawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. Kekuatan tipe kepemimpinan ini bukan terletak pada individu pemimpinnya, tetapi pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.

Cara Menjadi Pemimpin
Ada beberapa jalan bagi seseorang untuk menjadi pemimpin, diantaranya adalah:
1.   Dengan jalan warisan
Pemimpin semacam ini diperoleh melalui garis keturunan seperti pemimpin dalam kerjaan
2.   Dengan jalan membentuk diri sendiri
Orang-orang yang memiliki kemampuan mencipta atau orang-orang yang kreatif dan memiliki prakarsa (inisiatif) yang tinggi dapat memupuk dan mengembangkan kemampuannya sehingga akhirnya akan dapat menciptakan suatu usaha yang dipimpinnya sendiri secara baik.
3.   Melalui pemilihan orang banyak
Biasanya hal ini terjadi di dalam organisasi-organisasi politik, serikat sekerja, organisasi kesenian, olahraga, dan sebagainya. Lazimnya pemimpin yang dipilih orang banyak ini bertugas dalam jangka waktu yang terbatas: dua tahun, tiga tahun, dan seterusnya.
4.   Melalui penunjukan
Pada kantor-kantor pemerintah dan banyak kantor swasta, seseorang dapat menjadi pemimpin karena ditunjuk oleh orang lain yang lebih tinggi kedudukannya dalam instansi yang bersangkutan.
5.   Melalui kombinasi pemilihan dan penunjukan
Dalam hal ini ada dua macam cara yang dapat ditempuh:
a.    Dari atasan ditunjuk beberapa calon pemimpin, dan kemudian para anggota memilih salah seorang dari calon-calon tersebut.
b.   Para anggota memilih beberapa calon pemimpin, dan kemudian atasan memilih salah satu diantaranya.

Konsep Kepemimpinan
Menurut ki hajar dewantara ada 3 konsep kepemimpinan
1.   Ing Ngarso Sung Tulodo
Prinsip pertama kepemimpinan menurut Ki Hajar Dewantara adalah Ing Ngarso Sung Tulodo, di depan memberi teladan. Seorang pemimpin berjalan di depan orang-orang yang dipimpinnya menuju arah tujuan yang diharapkan
2.   Ing Madyo Mangunkarso
Berarti seorang pemimpin seharusnya melengkapi setiap anggotanya dengan kemampuan untuk mengenali potensi dirinya, kemampuan untuk mendayagunakannya, serta kemampuan untuk belajar guna meningkatkan potensi dirinya secara terus menerus. Pendeknya, kepemimpinan berarti menginspirasi, memotivasi, dan menumbuhkan antusiasme kepada diri sendiri atau sesama anggota tim untuk mengoptimalkan kemampuannya. 
3.   Tut Wuri Handayani
Seorang pemimpin baru dapat dikatakan sukses jika walaupun tanpa kehadirannya secara fisik, organisasinya masih tetap dapat menunjukkan prestasi dan kinerja yang tinggi. Pemimpin yang hebat membangun organisasinya sedemikian hingga dapat senantiasa bertumbuh, maju dan berkembang dengan sendirinya. Pemimpin yang sukses adalah ketika dia dapat menjadi pemimpin bagi kehidupan dan jiwa-jiwa dari orang-orang yang dipimpinnya. 

* Disampaikan di Welcome Freshmen of ESC STKIP Hamzanwadi Selong

0 komentar:

Posting Komentar

 

lagu

Sample text

Sample Text