Oleh Nuruddin
Selasa, 2 April 2013
“Sahabat adalah
kebutuhan jiwa” (Kahlil Gibran)
Saya termasuk salah
seorang yang mengalami lupa disapa teman yang begitu akrab hubungan saya
dengannya pada waktu saya sekolah 3 tahun di madrasah aliyah bahkan kita sampai
kuliahpun tahun pertama kami satu kamar mondok dengannya. Hubungan kami saat
itu cukup baik, komunikasipun lancar. namun entah mengapa setelah lama tak
ketemu, dia tamat kuliah, sayapun begitu. karena tempat tinggal kami tak
terlalu berjauhan masih satu kecamatan maka tak jarang kami sering bertatap
muka dan berpasan saat diatas sepeda motor. namun entah kenapa dia hanya diam
dan seakan senyumnya begitu mahal pada saya. saya telah berusaha selalu
tersenyum dikala bertemu namun tak ada respon. sayapun tetap positive thinking
padanya. karena sekian kali mengalami yang sama saya menyadari mungkin dia
sudah berubah maqom (derajad) nya sehingga dia lupa menyapa teman lamanya.
Meski demikian saya tak
pernah mau berhenti tersenyum dikala bertemu dengannya karena saya menyadari
makna seorang teman/sahabat amatlah besar perannya dalam membentuk social
quotient (kecerdasan sosial) dengan teman/sahabat saya banyak mengenal jati
diri saya sesungguhnya dan tak kalah penting teman/sahabat menjadi energi
positif didalam memberikan semangat (will) dalam berbagai kondisi.
Pada hakekatnya persahabatan
adalah persahabatan yang saling mengisi dan saling meningkatkan kualitas diri
dalam berbagai bidang kehidupan.
Kekurangan seorang sahabat adalah ladang amal bagi kita dan kelebihan
seorang sahabat adalah ladang ilmu bagi kita.
Dalam tingkatan yang lebih tinggi, kedua sahabat saling bercermin pada
sahabatnya agar bisa melihat kekurangan dan kelebihan dirinya secara jujur,
tanpa menjadi minder atau sombong.
Sebagaimana disebutkan
dalam sebuah pepatah Arab "Sahabat yang baik adalah yang menunjukkan
kepada kebaikan. Sahabat itu yang dapat membuatmu menangis akan hakikat
kehidupan, bukan membuatmu tertawa." Semua itu hanya bisa terjalin dengan
adanya komunikasi yang baik dan efektif. Komunikasi yang baik bukan berati
tanpa hambatan atau kesalahpahaman.
Namun, dalam komunikasi yang sehat dan baik, konflik bisa segera diatasi
dan persahabatan tetap dapat dipertahankan dan
dijalin kembali dengan lebih baik lagi.
Namun ahir-ahir ini
pertemanan/persahabatan terkadang pudar karena status sosial baik itu karena
harta banyak, memiliki jabatan terhormat, punya ilmu tinggi , beda pandangan dan
sebagainya. Teman begitu penting dalam kehidupan manusia normal. Apapun posisimu
janganlah sampai melupakan teman (teman kecil,teman bermain, sekolah,
seperjuangan dsb). Anggaplah teman sebagai orang yang berarti dalam hidupmu
maka insallah hidup akan bahagia.
0 komentar:
Posting Komentar